PELUANG PENELITIAN UNTUK MEMPERBAIKI TEKNOLOGI PROSES UNTUK MENGOLAH BIJIH NIKEL LATERIT KADAR RENDAH INDONESIA[
Abstract
Indonesia kaya dengan SDA (Sumber Daya alam) bijih nikel oksida yang lazim disebut laterit. Laterit berkadar nikel tinggi saprolit (Ni>1,8%) sudah diolah dengan jalur proses pirometalurgi di Sulawesi Tenggara untuk memproduksi ferro nikel (FeNi) oleh PT Aneka Tambang di Pomalaa, atau untuk memproduksi Ni-matte oleh Vale INCO di Soroako. Laterit berkadar nikel rendah yang terdiri dari limonit dan saprolit dengan Ni<1,8 %, belum diolah di tanah air. Untuk mengolahnya digunakan proses Caron atau proses HPAL/PAL (HighPressure Acid Leaching). Dimana kedua proses tersebut termasuk jalur proses hidrometalurgi. Pemerintah telah memberi ijin kepada pihak asing untuk mengolah laterit kadar rendah pulau Gag Papua dengan proses Caron pada PT Pasific Nickel USA pada tahun 1967 (menjelang awal Orde Baru). Akibat harga minyak dunia yang naik secara dramatis setelah 1973, maka PT Pasific Nickel membatalkan rencananya dan mengembalikan ijin ke pemerintah. Ijin juga diberikan pada dua PMA (Penanaman Modal Asing) pada Januari 1998 (menjelang akhir Orde Baru) untuk mengolah laterit kadar rendah dengan proses HPAL/PAL, yaitu PT BHP Australia untuk mengo lah laterit pulau Gag Papua, dan PT Weda Bay Nickel (WBN) Canada untuk mengo lah laterit teluk Weda Halmahera. Dalam perjalanan waktu PT WBN Canada dimiliki Eramet Perancis sejak Mei 2006, dan sampai saat ini (2011) tidak ada kepastian kapan PT WBN Eramet Perancis merealisasikan proyeknya. Sedangkan PT BHP Australia mengembalikan ijin pulau Gag ke pemerintah pada awal tahun 2009. Kenyataan mundurnya tiga (3) PMA dari Indonesia untuk mengo lah laterit kadar rendah dengan jalur proses hidrometalurgi. Bisa menjadi peluang bagi pemerintah untuk menguasai sebagian teknologi yang akan digunakan oleh pihak asing untuk mengolah laterit kadar rendah. Penguasaan teknologi tersebut diperoleh dari aktifitas penelitian, dan hasil penelitian dipatenkan. Dengan demikian diharapkan pemerintah bisa punya posisi tawar untuk meningkatkan kepemilikan saham dengan pihak asing. Apabila di kemudian hari ada pihak asing yang berminat mengolah laterit pulau Gag Papua dan wilayah lain di Kawasan Timur Indonesia. Atas dasar penjelasan diatas maka dibuat tulisan ini
Abstract
The low grade laterite (limonite and saprolite with Ni < 1.8 %) has not yet processed in Indonesia. It uses process hydrometallurgy. The government of Indonesia has been give permission to foreign company to process the low grade laterite with hydrometallurgy (Caron process and HPAL process). Process Caron is used to process laterite Gag island Papua for PT Pasific Nickel USA on 1967. The dramatical increase price of fuel oil after 1973, it become PT Pasific Nickel give up plan and it give back the permission to the government. Process HPAL (High Pressure Acid Leaching) are used to process laterite teluk Weda (Weda Bay) Halmahera for PT Weda Bay Nickel (WBN) Canada and Gag island Papua for BHP Australia. Two companies got the permission on last new era on January 1998. The permission of Gag island Papua is returned by BHP Australia on first year 2009 and the uncertainity when PT WBN Eramet France (PT WBN Canada takes over by Eramet on May 2006) to build HPAL plant. It becomes opportunity to control the part of technology to process the low laterite via research. So the government has bargaining position to increase share at foreign company.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Baillie, M.G. ALTA 2002. “An Update of The Weda Bay Nickel/Cobalt Laterite Project”, Weda Bay Minerals Inc.
Chalkley, M.E dkk. 1997. “ The Acid Pressure Leach Process for N ickel and Cobalt Laterite, Part I : Review of Operation at Moa”, Hydrometallurgy and Refining of Nickel and Cobalt, Proceeding of Nickel -Cobalt 97 International Symposium -Volume 1, August 17 -20, 1997, Sudbury, Ontario, Canada. 36 th Conference of Metallurgi st of CIM. 27 th
Dalvi, Ashok D dkk. 2004. “The Past and The Future of Nickel Laterite”, INCO Limited, 2060 Flavelle Boulevard, Sheridan Park, Mississauga, Ontario L5K 1Z9 Canada, PDAC 2004 International Convention Trade S how & Investors Exchange, March 7 – 10. Hydrometallurgical Meeting of CIM.
Data data lepas tentang laterit pulau Gag Papua.
Faris, M.D. dkk. 1997. “The Calliope project : Pressure acid leaching of nickel laterite ore from New Caledonia”, Hydrometallurgy and Refining of Nickel and Cobalt, Proceeding of Nickel -Cobalt 97 International Symposium -Volume 1, August 17 -20, 1997, Sudbury, Ontario, Canada. 36 th Conference of Metallurgist of CIM. 27 th
Habashi, Fathi. 1993. “Nickel in Cuba”, Extractive Metallurgy of Copper, Nickel, and Cobalt, Proceeding of the Paul E.Queneau International Symposium 1993. Hydrometallurgical Meeting of CIM.
Kyle, J.H dkk. 1997. “The Cawse Nickel/Cobalt Laterite Project Metallurgical Process Development”, Hydrometallurgy and Refining of Nickel and Cobalt, Proceeding of Nickel -Cobalt 97 International Symposium -Volume August 17 -20, 1997, Sudbury, Ontario, Canada. 36 th Conference of Metallurgist of CIM. 27 th
Lynch, John., “Mineral Resources Estimate Increase for the Weda Bay Nickel Cobalt P roject . 2004. “Halmahera Island, Indonesia”, Technical Report in Accord with National Instrument 43 -101, October 13, 2004, Weda Bay Minerals Inc. Hydrometallurgical Meeting of CIM.
Motteram, G dkk. 1997. “Application of the Pressure Acid Leach Process to Western Australian Nickel/Cobalt La terite”, Hydrometallurgy and Refining of Nickel and Cobalt, Proceeding of Nickel -Cobalt 97 International Symposium -Volume 1, August 17 -20, 1997, Sudbury, Ontario, Canada. 36 th Conference of Metallurgist of CIM. 27 th
Prase tiyo, Puguh dkk. 2002. “The Influence of Coke Addition on Reduced Pellets of High magnesium Low Grade Lateritic Ore”, Cobalt News, The Cobalt Development Institute 02/3, July 2002. Hydrometallurgical Meeting of CIM.
Rustiadi . 2009. “Identifikasi Mineralogi Bijih Nikel Laterit Kadar Rendah Halmahera Serta Kemungkinan Pengolahannya Kedepan”, Kegiatan Program Insentif Bagi Peneliti Dan Perekayasa LIPI, Laporan Akhir Tahun 2009. [12] S.A., COFREMMI, “THE COFREMMI ACID LEACH PROCESS FOR LATERITE ORES”. Compagnie Francaise d’Entreprises Minieres, Meta llugiques et d’Investissements.
Tsuchida, N dkk. 2004.”Development of Process Design For Coral Bay Nicke l Project”, International Laterite Nickel Symposium 2004. Edited by W.P Imrie and D.M. Lane. TMS (The Minerals, Metals & Materials Society). March 14 – 18
Refbacks
- There are currently no refbacks.