Metoda FZ pada Pembuatan Kristal Tunggal La O 2-2x Sr 1+2x Mn 2 7

Agung Imaduddin

Abstract

 

La2-2xSr1+2xMn2O7 (x=0,4) mempunyai CMR (Colossal Magnetoresistance) terbesar dibandingkan bahan Mn oxide lainnya[1]. Untuk menyelidiki sifat CMR ini, kita harus dapat membuat kristal tunggalnya. Untuk itu kami telah membuat kristal tunggal La2-2xSr1+2xMn2O(x=0,4) atau disebut LSMO 327. Kristal tunggal kami buat dengan metoda FZ (Floating Zone). Sebelum pembuatan kristal tunggal dengan 7 memakai metoda FZ, kami telah menganalisa hubungan suhu dan konsentrasi x dengan memakai thermocouple dan analisaEPMA (Electron Probe Microanalysis).
Setelah penumbuhan dengan memakai metoda FZ, analisa struktur kristal dan sifat kristalisasinya pada hasil kristal tunggalnya dilakukan denga memakai XRD dan rocking curve, kemudian kami juga memakai EPMA untuk mengetahui komposisi unsur yang terbentuk. Dari hasil metoda FZ ini diketahui bahwa permukaan cleave (permukaan kelupas)  nya adalah bidang ab, dan memiliki nilai half full value width nya 0,115° , yang menunjukkan kualitas kristal tunggal yang tinggi. Dari EPMA diketahui bahwa nilai x pada La2-2x Sr 1+2x Mn2O7 adalah 0,409.

 

Abstract

La2-2xSr1+2xMn2O7 (x=0.4) has the most large CMR (Colossal Magnetoresistance)[1]. In order to research on CMR effect, we have to prepare high quality single crystals. We have grown La2-2xSr1+2xMn2O7 single crystal of x = 0.4 (or LSMO 327). We have grown single crystals with FZ (Floating Zone) method. Before growing single crystals using the FZ method, we have analyzed the relation of temperature and concentration x by using thermo-couple and analysis of EPMA (Electron Probe Microanalysis). After growing using the FZ method, analysis of crystal structure and its crystallization properties were carried out using XRD and Rocking curve, then we were also using EPMA to determine its elemental composition. From the results of the FZ method, we know that the cleaved surface is the ab plane, and has a half full value width of 0.115° , which indicates a high quality single crystal. From the EPMA result, we know that the value of x at the LA2-2xSr1 +2 xMn2O7 is 0.409.

Keywords

CMR; Kristal tunggal; LSMO 327; Metoda floating zone; CMR; Single crystal; LSMO; Floating zone method

References

T. Kimura, Y. Tomioka, H. Kuwahara, A. Asamitsu, M. Tamura, Y. Tokura. 1996. Interplane Tunneling Magnetoresistance in a Layered Mangaite Crystal : 1698. Science, 274.

A. Urushibara, Y. Moritomo, T, Arima, A . Asamitsu, G. Kido, Y. Tokura. 1995. Insulator -metal transition and giant magnetoresistance in La 1- x Sr x MnO 3

J.A.M. van Roosmalen, P. van Vlaanderen, E.H.P. Cordfunke. 1995. “Phase in the perovskite-Type LaMnO3+ Solid Solution and the La2O3-Mn2O3 Phase Diagram : 516 - 523. Journa l of Solid State Chemistry 114. ”, Physical Review B, vol 51, 20 : 14103.

Imaduddin Agung. 2011. Pembuatan Batang Pelet La 2- 2x Sr 1+2x Mn 2 O 7

Imaduddin Agung. 2011. Pemakaian Metoda Back -Reflection Laue Untuk Menentukan Arah Sumbu Kristal Tunggal pada La Sebagai Bahan Penumbuhan Kristal Tunggal . P reprint . 2- 2x Sr 1+2x Mn 2 O 7.

Imaduddin Agung . 2001. Growth and Physical Properties of La Preprint . 2- 2x Sr 1+2x Mn 2 O 7 Sin gle Crystals . Doctoral Thesis: Iwate University.

Imaduddin Agung, H. Kanaza wa, N. Yoshimoto, M. Yoshizawa. 2000. Crystal Growth and P hysical Properties of La 2- 2x Sr 1+2x Mn 2 O 7 : 502 - 504. Physica B, 281&282.

Copyright (c) 2015 Majalah Metalurgi

Refbacks

  • There are currently no refbacks.